Menghadapi Perubahan Algoritma Sebagai Strategi Bisnis agar Tetap Relevan di Media Sosial

Jihan Nabila

Content Writer

Media sosial memainkan peran besar dalam kehidupan manusia di era digital. Hampir semua orang mengikuti perkembangan teknologi dengan memanfaatkan media sosial sebagai bagian dari aktivitas sehari-hari. Dengan beragam kebutuhan pengguna, platform media sosial menggunakan algoritma untuk menyesuaikan dan menyajikan konten yang paling relevan bagi setiap individu. Tak jarang, media sosial terasa seperti bisa “membaca pikiran” penggunanya, menampilkan konten yang seolah-olah sesuai dengan apa yang sedang mereka butuhkan.

Namun, algoritma media sosial terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Tidak ada cara pasti untuk memahami sepenuhnya bagaimana algoritma bekerja, sehingga hal tersebut akan menjadi tantangan tersendiri bagi seseorang untuk menyesuaikannya dengan kebutuhan pasar. Algoritma berperan dalam menentukan visibilitas suatu konten, termasuk siapa yang akan melihatnya dan sejauh mana jangkauannya. Oleh karena itu, bagi bisnis dan pemasar digital, memahami pola perubahan algoritma menjadi hal yang krusial agar strategi pemasaran tetap efektif.

Apa Itu Algoritma Media Sosial?

Algoritma media sosial adalah sistem pemrograman yang dirancang untuk mengatur, memilah, dan menampilkan konten berdasarkan perilaku pengguna. Algoritma ini bekerja dengan menganalisis aktivitas individu atau kelompok, seperti riwayat pencarian, interaksi dengan konten, serta preferensi pengguna. Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap pengguna mendapatkan konten yang paling relevan dengan minat mereka.

Setiap platform media sosial memiliki algoritma yang unik, meskipun beberapa prinsip dasarnya bisa saling berkaitan. Misalnya, Instagram dan Facebook yang berada di bawah naungan Meta, mengutamakan interaksi pengguna seperti like, komentar, dan share untuk menentukan jangkauan suatu konten. Sementara itu, TikTok lebih fokus pada perilaku menonton video dan durasi engagement untuk menyusun rekomendasi di halaman For You Page (FYP).

Algoritma juga berperan dalam meningkatkan pengalaman pengguna. Misalnya, jika seseorang sering mencari atau menonton konten tertentu di media sosial, algoritma akan secara otomatis menampilkan lebih banyak konten serupa di beranda mereka. Ini terjadi karena sistem terus mempelajari pola perilaku pengguna dan menyesuaikan tampilan konten sesuai dengan preferensi mereka.

Menurut data dari The Global Statistics, jumlah pengguna media sosial di Indonesia pada tahun 2025 diperkirakan mencapai 191,4 juta jiwa dari total populasi 273,2 juta jiwa. Angka ini menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Indonesia sangat bergantung pada media sosial, untuk semua kebutuhan terutama bisnis. Dalam konteks ini, algoritma berperan besar dalam mengelola arus informasi, menentukan jangkauan konten, serta memastikan validitas akun dan keterlihatan suatu postingan.

Memahami bagaimana algoritma bekerja menjadi hal yang penting, terutama bagi bisnis dan kreator digital. Dengan memahami pola algoritma, mereka dapat mengoptimalkan strategi pemasaran, meningkatkan engagement, serta menjangkau audiens yang lebih luas di berbagai platform media sosial.

Dampak Perubahan Algoritma terhadap Bisnis

1. Berkurangnya jangkauan organik

Jangkauan organik adalah jumlah orang yang melihat konten bisnis secara alami tanpa ada menggunakan iklan berbayar sebagai bentuk promosi. Ini adalah kebalikan dari jangkauan berbayar, di mana pebisnis akan membayar platform digital untuk menampilkan konten bisnis kepada audiens yang ditargetkan.

Perubahan algoritma platform digital seperti media sosial dan mesin pencari, telah mempersulit konten bisnis untuk menjangkau audiens secara organik. Jangkauan organik mengacu pada jumlah orang yang melihat konten bisnis secara alami tanpa biaya promosi. Bebeda dengan zaman dahulu, dimana bisnis bisa mengandalkan postingan reguler untuk menjangkau sebagian besar pengikut mereka. Namun, algoritma modern memprioritaskan konten yang dianggap paling relevan dan menarik bagi pengguna, sehingga mengurangi visibilitas konten dari bisnis yang tidak memenuhi kriteria tersebut. Akibatnya, bisnis mungkin mendapati postingan dan konten mereka hanya dilihat oleh sebagian kecil dari pengikut mereka.

2. Meningkatnya kebutuhan iklan berbayar

Perubahan algoritma di berbagai platform media sosial telah menjadi tantangan tersendiri bagi para pebisnis. Algoritma ini terus berkembang memengaruhi bagaimana konten bisnis ditampilkan dan dijangkau oleh audiens. Salah satu dampak yang paling signifikan adalah menurunnya jangkauan organik. Jangkauan organik, yaitu kemampuan konten untuk dilihat secara alami tanpa iklan berbayar, kini semakin sulit diraih.Pentingnya engagement dan konten berkualitas

Menurunnya jangkauan organik ini memaksa bisnis untuk beradaptasi dengan perubahan dan berani mengambil langkah demi kemajuan bisnis. Salah satu solusi yang muncul adalah meningkatnya kebutuhan untuk berinvestasi pada iklan berbayar. Iklan berbayar memungkinkan bisnis untuk menargetkan audiens yang spesifik dan memastikan konten mereka dilihat oleh lebih banyak orang. Platform digital menawarkan berbagai opsi iklan dengan biaya dan target pemirsa yang bervariasi, memungkinkan bisnis untuk memilih strategi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran mereka.

Meskipun iklan berbayar dapat menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan jangkauan dan visibilitas, bisnis juga perlu menyadari bahwa hal ini membutuhkan alokasi anggaran khusus untuk promosi di platform digital. Oleh karena itu, penting bagi bisnis untuk merencanakan dan mengelola anggaran iklan dengan bijak agar mendapatkan hasil yang optimal.

3. Adaptasi bisnis dalam strategi pemasaran

Perubahan algoritma menuntut bisnis untuk selalu beradaptasi dalam strategi pemasaran mereka. Bisnis perlu memahami algoritma platform yang mereka gunakan dan menyesuaikan strategi konten mereka. Hal ini akan melibatkan eksperimen dengan berbagai format konten, seperti video, gambar, infografis, dan artikel, serta memanfaatkan fitur-fitur baru yang ditawarkan platform. Selain itu, bisnis perlu menganalisis data dan metrik untuk memahami jenis konten apa yang paling efektif dan beresonansi dengan audiens mereka. Fleksibilitas dan kemampuan adaptasi sangat penting bagi bisnis untuk tetap relevan dan kompetitif di lanskap digital yang terus berkembang.

Strategi Menghadapi Perubahan Algoritma

1. Optimalisasi konten untuk meningkatkan engagement

Salah satu cara efektif untuk meningkatkan engagement adalah dengan menciptakan konten yang relevan dan menarik bagi audiens. Konten yang relatable akan membuat audiens merasa dipahami oleh brand, sehingga mereka lebih cenderung untuk berinteraksi. Untuk meningkatkan engagement, buatlah konten yang membangkitkan emosi, seperti humor, inspirasi, atau kontroversi yang masih relevan dengan nilai brand. Sesuaikan konten dengan minat, kebutuhan, dan preferensi target audiens, agar mereka terdorong untuk memberikan komentar, membagikan, atau berdiskusi dengan pengguna lain.

Gunakan gaya bahasa yang sesuai dengan target pasar, apakah formal atau kasual, agar brand terasa lebih dekat dengan audiens. Selain itu, sertakan Call to Action (CTA) yang jelas, seperti ajakan untuk menyukai, membagikan, atau memberikan pendapat, agar audiens lebih terdorong untuk berinteraksi. Selain itu, pantau dan update tren terbaru di media sosial dan manfaatkan format yang sedang populer, seperti video pendek, challenge, atau storytelling. Dengan mengikuti tren dan menyesuaikannya dengan identitas brand, peluang untuk meningkatkan engagement akan semakin besar.

2. Pemanfaatan influencer dan UGC (User-Generated Content)

Influencer marketing dan UGC adalah strategi yang efektif untuk meningkatkan jangkauan dan engagement di era algoritma yang dinamis. Influencer adalah individu yang memiliki pengaruh dan kredibilitas di media sosial. Dengan bekerja sama dengan influencer yang relevan dengan target audiens Anda, Anda dapat menjangkau audiens yang lebih luas dan membangun kepercayaan. UGC adalah konten yang dibuat oleh pengguna, seperti ulasan, testimoni, dan foto produk. UGC dapat meningkatkan kepercayaan dan kredibilitas bisnis Anda karena dianggap lebih autentik dan objektif.

3. Konsistensi dalam branding 

Konsistensi dalam branding adalah kunci utama untuk membangun identitas merek yang kuat dan mudah diingat. Di tengah perubahan algoritma yang terus berkembang, menjaga konsistensi branding membantu bisnis tetap relevan dan dikenali oleh audiens. Untuk memastikan brand melekat di benak audiens, setiap konten yang dipublikasikan di media sosial harus merepresentasikan identitas brand dan menyampaikan pesan yang relevan. Beberapa elemen penting yang perlu diterapkan dalam branding diantaranya merancang identitas visual yang kuat, slogan ynag mudah diingat, nada suara yang konsisten, dan nilai-nilai yang jelas.