Clickbait vs Headline Menarik: Apa Bedanya?

Jihan Nabila

Content Writer

Dalam dunia digital marketing, istilah clickbait dan headline sudah bukan hal asing lagi. Namun, apakah Anda benar-benar memahami perbedaan keduanya? Mungkin Anda pernah mengalami situasi di mana menemukan judul artikel yang sangat menarik, tetapi setelah dibaca, isinya justru tidak sesuai dengan ekspektasi atau bahkan tidak menjawab pertanyaan Anda. Lantas, apakah itu termasuk clickbait atau sekadar headline yang menarik perhatian? Mari kita bahas lebih lanjut!

Pengertian Clickbait dan Headline Menarik

Clickbait dan headline yang menarik sering dianggap serupa karena keduanya bertujuan untuk menarik perhatian pembaca. Namun, perbedaan utama terletak pada cara mereka membangkitkan minat audiens.

Clickbait menggunakan judul dengan elemen sensasional dan hiperbolis, sering kali memakai kata-kata provokatif. Tujuannya adalah memancing rasa penasaran agar orang mengklik, tetapi sering kali isi artikel tidak sesuai dengan ekspektasi yang dibangun oleh judul tersebut. Penggunaan clickbait yang berlebihan dapat merugikan audiens dan justru menjadi bumerang bagi bisnis karena bisa menurunkan kredibilitas. Adapun berbagai jenis clickbait yang umum digunakan di media daring, di antaranya adalah exaggeration (berlebihan), teasing (menggoda rasa penasaran), inflammatory (provokatif), formatting (memanipulasi tampilan), graphic (menggunakan gambar mencolok), bait and switch (menjanjikan sesuatu yang berbeda dari isi), ambiguous (judul samar dan menimbulkan tafsiran beragam), wrong (informasi salah atau menyesatkan)

Sebaliknya, headline yang menarik tetap membangkitkan rasa ingin tahu tetapi dengan cara yang jujur dan relevan. Judul seperti ini memastikan bahwa informasi yang dijanjikan benar-benar ada dalam artikel. Misalnya, dibandingkan judul clickbait seperti “Fakta Mengejutkan Tentang Kopi yang Tidak Pernah Anda Bayangkan!”, headline yang lebih kredibel bisa berbunyi “5 Manfaat Kopi yang Terbukti Secara Ilmiah”. Judul tersebut tetap menarik tanpa menyesatkan pembaca.

Clickbait: Sensasional tapi Menyesatkan

Clickbait biasanya menggunakan kata-kata bombastis seperti “MENGEJUTKAN!”, “TAK TERDUGA!”, atau “ANDA TAK AKAN PERCAYA!”, meskipun isi artikel tidak selalu sesuai dengan janji tersebut. Judul seperti ini sering digunakan untuk meningkatkan traffic, tetapi berisiko merusak kredibilitas dalam jangka panjang. Sebenarnya, penggunaan kata-kata mengejutkan tersebut tidak selalu salah. Semuanya bergantung pada apakah judul sesuai dengan isi artikel, berbasis fakta, atau justru hanya bertujuan memancing emosi audiens demi meningkatkan jumlah views.

Penggunaan clickbait yang berlebihan dapat mengancam popularitas dan kredibilitas sebuah brand karena menyebarkan informasi yang tidak benar. Jika hal ini terjadi, audiens mungkin akan kehilangan kepercayaan dan enggan membaca artikel yang diterbitkan karena takut termakan hoaks. Selain itu, jika judul tidak sesuai dengan isi, pembaca akan merasa tertipu dan malas untuk kembali mengunjungi situs tersebut.

Headline: Menarik Tanpa Menipu

Headline yang menarik berfungsi untuk memancing minat pembaca dengan tetap relevan dengan isi artikel. Judul yang baik harus jelas, spesifik, dan mampu menggugah rasa ingin tahu tanpa berlebihan atau menyesatkan.

Menggunakan kata-kata sensasional dalam headline sebenarnya sah-sah saja, asalkan tetap sesuai dengan fakta dan tidak melampaui batas. Ingat, tujuan utama headline bukan sekadar membuat orang mengklik, tetapi juga memberikan gambaran akurat tentang isi artikel. Jangan sampai menambahkan informasi yang sebenarnya tidak ada, karena itu bisa membuat pembaca merasa tertipu dan mengurangi kepercayaan mereka terhadap konten yang Anda buat

Dampak Clickbait terhadap Kepercayaan Audiens

Menggunakan clickbait memang dapat memberikan lonjakan traffic secara instan karena judulnya dirancang untuk memicu rasa penasaran yang kuat. Namun, jika isi artikel tidak sesuai dengan janji yang ada di judul, efek negatifnya bisa lebih besar daripada manfaat sesaat yang diperoleh.

1. Audiens Merasa Tertipu

Ketika seseorang mengklik artikel karena tertarik dengan judul yang bombastis, mereka mengharapkan informasi yang relevan dan sesuai dengan klaim dalam judul. Jika isi artikel ternyata jauh dari ekspektasi seperti, isinya terlalu dangkal, tidak memberikan jawaban yang dijanjikan, atau bahkan tidak ada hubungannya dengan judul, maka pembaca akan merasa tertipu. Kekecewaan ini bisa membuat mereka enggan kembali ke situs atau platform yang sama.

2. Penurunan Loyalitas Pembaca

Clickbait yang menyesatkan dapat membuat pembaca kehilangan kepercayaan terhadap sumber berita atau media yang menggunakannya. Jika mereka berulang kali merasa bahwa artikel tidak memberikan nilai sesuai dengan judulnya, mereka cenderung tidak akan mengklik lagi, bahkan ketika ada artikel yang sebenarnya berkualitas. Pada akhirnya, mereka bisa beralih ke sumber informasi lain yang lebih kredibel.

3. Reputasi Media Bisa Tercoreng

Dalam jangka panjang, praktik clickbait dapat merusak reputasi sebuah media atau platform digital. Jika sebuah website atau akun media sosial dikenal sering menggunakan clickbait tanpa substansi, maka audiens akan menganggapnya sebagai sumber informasi yang tidak dapat dipercaya. Ini bisa berdampak buruk bagi media yang ingin membangun citra profesional dan kredibel.

4. Engagement Jangka Panjang Menurun

Clickbait mungkin berhasil menarik klik, tetapi engagement yang berkualitas lebih dari sekadar jumlah kunjungan. Jika pengunjung cepat meninggalkan halaman (bounce rate tinggi) karena artikel tidak sesuai harapan, ini bisa berdampak negatif pada performa SEO dan algoritma platform seperti Google atau media sosial. Akibatnya, konten dari sumber tersebut bisa semakin jarang muncul di pencarian atau feed pengguna, sehingga mengurangi jangkauan organik secara keseluruhan.

Strategi Menulis Headline yang Menarik dan Relevan

Menulis headline yang menarik membutuhkan keseimbangan antara kreativitas dan kejujuran. Beberapa strategi yang bisa digunakan adalah:

  • Menggunakan angka atau data konkretĀ 
  • Menyisipkan kata-kata kuat yang menggugah rasa ingin tahu
  • Memastikan headline sesuai dengan isi artikel
  • Menggunakan gaya bahasa yang sesuai dengan target audiens