Memulai Bisnis dengan Digital Marketing

Jihan Nabila

Content Writer

Di era digital seperti sekarang, membangun bisnis tidak lagi harus dimulai dengan modal besar atau toko fisik. Dengan digital marketing, siapa pun bisa merintis usaha dari nol, menjangkau pelanggan lebih luas, dan bersaing dengan brand besar. Namun, memulai bisnis di ranah digital bukan sekadar membuat akun media sosial atau memasang iklan. Dibutuhkan strategi yang tepat agar bisnis dapat berkembang dan bertahan dalam persaingan yang semakin ketat.

Lalu, bagaimana langkah awal untuk memanfaatkan digital marketing dalam membangun bisnis? Apa saja yang perlu dipersiapkan agar strategi pemasaran berjalan efektif? Simak panduan berikut untuk mengetahui cara memulai bisnis dengan digital marketing dan bagaimana strategi ini bisa membantu untuk mencapai kesuksesan!

1. Mengenali Profil Produk/Jasa

Sebelum memulai bisnis, hal pertama yang harus ditentukan adalah produk atau layanan yang akan diperkenalkan, dijual dan dipromosikan. Keputusan ini akan menentukan langkah-langkah selanjutnya dalam menjalankan bisnis. Oleh karena itu, penting untuk memahami bidang bisnis yang akan digeluti serta siapa target pasarnya.

Target pasar tidak hanya ditentukan berdasarkan kategori umum seperti usia, misalnya remaja atau dewasa. Sebaliknya, perlu dilakukan segmentasi yang lebih spesifik, mencakup rentang usia, jenis kelamin, kebiasaan, kebutuhan, hingga tingkat sosial ekonomi audiens. Dengan memahami karakteristik target pasar secara mendalam, strategi bisnis dapat disusun dengan lebih efektif dan tepat sasaran.

2. Riset pasar

Riset pasar merupakan aspek krusial sebelum memulai bisnis, terutama sebelum mendalami lebih jauh dan menemukan aspek-aspek spesifik dalam digital marketing. Penting untuk dipahami bahwa riset pasar berperan dalam membimbing bisnis agar lebih terstruktur, jelas, dan sesuai dengan target pasar.

Langkah awal yang dapat dilakukan adalah meneliti bisnis serupa melalui media sosial, website, maupun e-commerce. Dari sana, kita dapat memperoleh gambaran mengenai prospek bisnis di bidang tersebut, termasuk kebutuhan bahan atau persiapan yang harus disediakan, strategi harga, metode promosi, tren terkini, dan berbagai aspek lainnya.

Lebih dari itu, riset juga memungkinkan kita menganalisis bagaimana suatu produk atau jasa dapat berkembang dan mencapai kesuksesan. Namun, meniru sepenuhnya strategi bisnis lain bukanlah langkah yang tepat. Oleh karena itu, penting untuk memberikan ciri khas pada bisnis agar lebih mudah dikenali dan diingat oleh masyarakat.

3. Memahami marketing funnel dan Menentukan output 

Marketing funnel merupakan sistem yang menggambarkan perjalanan digital marketing, mulai dari tahap awal hingga audiens melakukan pembelian dan repeat order. Konsep ini bertujuan agar produk atau jasa dapat dikenal oleh audiens hingga akhirnya mereka menjadi pelanggan setia. Marketing funnel terdiri dari lima tahap, yaitu:

a. Awareness

 

Tahap awareness merupakan tahap pengenalan produk atau jasa kepada audiens. Pada tahap ini, kita perlu memperkenalkan brand secara jelas agar audiens memahami profil brand serta solusi yang ditawarkan terhadap kebutuhan mereka. Output yang diharapkan dari tahap ini adalah meningkatnya kesadaran audiens terhadap brand.

b. Consideration

 

Pada tahap ini, audiens masih dalam proses mempertimbangkan apakah mereka akan melakukan pembelian atau tidak. Oleh karena itu, tugas kita adalah meyakinkan mereka bahwa produk atau jasa yang ditawarkan dapat menjadi solusi yang mereka butuhkan. Salah satu cara efektif untuk membangun keyakinan audiens adalah dengan memberikan informasi yang relevan dan relatable, serta menyampaikan pesan yang dapat membangun keterikatan emosional.

c. Purchase

 

Tahap purchase merupakan tahap di mana audiens akhirnya melakukan pembelian setelah merasa yakin dengan brand. Selain karena manfaat produk yang ditawarkan, banyak konsumen juga mempertimbangkan faktor harga. Oleh sebab itu, promo atau diskon sering kali menjadi daya tarik tersendiri dalam mendorong keputusan pembelian.

d. Retention

 

Tahap retention adalah tahap di mana konsumen kembali melakukan pembelian (repeat order) setelah merasa puas dengan produk atau jasa yang telah mereka gunakan. Pada tahap ini, tugas utama kita adalah mempertahankan kepercayaan konsumen agar mereka terus memilih brand kita. Output yang diharapkan adalah meningkatnya loyalitas pelanggan terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

e. Advocacy

 

Advocacy dapat diartikan sebagai tahap di mana konsumen memberikan testimoni atau ulasan mengenai kepuasan mereka terhadap produk atau jasa suatu brand. Tahap ini sangat penting karena testimoni positif dapat meningkatkan kepercayaan calon pelanggan baru dan menjadi bentuk rekomendasi dari konsumen yang telah lebih dulu merasakan manfaat produk atau jasa tersebut.

Dengan memahami dan menerapkan marketing funnel secara efektif, bisnis dapat menjangkau lebih banyak audiens, meningkatkan konversi, serta membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

4. Mempelajari dan menerapkan berbagai strategi digital marketing

Salah satu tahap penting dalam memulai bisnis di dunia digital adalah memahami dan menerapkan strategi digital marketing yang tepat. Strategi ini mencakup pemilihan platform promosi, pembuatan website, serta optimasi konten agar dapat menjangkau audiens secara efektif dan meningkatkan konversi.

a. Menentukan dan mempelajari platform promosi

Pemilihan platform promosi sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pemasaran digital. Beberapa platform yang umum digunakan meliputi:

  1. Media sosial: Instagram, Facebook, TikTok, Twitter, dan LinkedIn dapat digunakan untuk membangun brand awareness, berinteraksi dengan audiens, serta meningkatkan penjualan melalui konten yang menarik.
  2. E-commerce: Marketplace seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, atau Amazon dapat menjadi sarana untuk menjual produk secara lebih luas dengan sistem yang sudah terintegrasi.
  3. Influencer Marketing: Menggandeng influencer atau Key Opinion Leader (KOL) yang memiliki audiens relevan dapat meningkatkan kepercayaan dan daya tarik terhadap produk atau jasa yang ditawarkan.

b. Membangun website

Website adalah aset digital utama yang berfungsi sebagai etalase bisnis. Sebuah website yang profesional dan user-friendly akan meningkatkan kredibilitas serta memberikan pengalaman terbaik bagi calon pelanggan.

c. Optimasi konten 

Konten adalah elemen kunci dalam digital marketing. Agar strategi pemasaran lebih efektif, konten harus dioptimalkan dengan berbagai teknik, seperti content marketing, copywriting, desian yang menarik, email marketing, SEO, SEM, affiliate, dan digital Ads.

5. Kuasai Tools Digital marketing dan Evaluasi

Tools digital marketing merupakan perangkat lunak atau platform yang berfungsi untuk menjalankan, mengelola, dan menganalisis berbagai aktivitas pemasaran digital. Alat ini mencakup berbagai aspek, seperti riset pasar, pembuatan konten, manajemen media sosial, serta analisis performa kampanye.

Penggunaan tools digital marketing sangat penting dalam mengoptimalkan strategi pemasaran, karena dapat membantu dalam perencanaan, pelaksanaan, analisis, hingga evaluasi kampanye agar lebih efektif dan efisien. Menguasai berbagai tools ini tidak hanya mempermudah proses pemasaran, tetapi juga meningkatkan produktivitas serta memberikan wawasan berbasis data untuk pengambilan keputusan yang lebih akurat. Beragam tools tersedia sesuai dengan kegunaannya, mulai dari manajemen media sosial, analisis website, pembuatan konten, hingga pengelolaan iklan berbayar, yang semuanya berperan dalam meningkatkan efektivitas strategi digital marketing.